KARYA TULIS ILMIAH
“LIMBAH
KULIT PISANG SEBAGAI SUMBER ARUS LISTRIK”
Diujikan sebagai salah
satu tugas kelompok pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
Disusun
oleh : Arni Agustiani
Sarah Aftina
Tita Nurlita
Wida Indriani
Kelas
:XI IPA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI CIPARAY
TAHUN
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
Karya Ilmiah : Limbah Kulit Pisang
Sebagai Sumber Arus Listrik
Penyusun : Arni
Agustiani
Sarah Aftina
Tita Nurlita
Wida Indriani
Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri
Ciparay
Karya
tulis ini telah disahkan pada tanggal 18
Januari 2015 Oleh :
Pembimbing
I Pembimbing
II
Hj.Mutmainah,
S.Pd Atep
Hasan Johari ,S.Pd
NIP.196804142025012002 NIP.
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Alloh Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunianya Kami di berikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelsaikan
penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber
Arus Listrik”. Karya ini dapat terselesaikan dengan baik karena dukungan dan
partisipiasi yang baik dari berbagai pihak oleh karena itu kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada Bu Hj.Mutmainah,S.Pd sebagai pembimbing I dan Bapak Atep Hasan
Johari,S.Pd sebagai pembimbing II.
Karya
ilmiah ini merupakan hasil kerja penulis dengan mengumpulkan data yang
bersangkutan dan melakukan uji coba secara sederhana untuk dapat
menyelesaikannya. Karya Ilmiah ini diajukan sebagai tugas mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas XI Semester I. Untuk karya ilmiah ini, penulis menentukan
tema “Limbah Kulit Pisang Sebagai Sumber Arus Listrik.
Kami
menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, banyak kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari pra pembaca agar kami
dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi. Kami pun berharap agar karya
ilmiah ini, memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat secara umum.
Bandung, Januari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
pengesahan……………………………………………………………………………
Kata
pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar
isi…………………………………………………………………………………….…ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang…………………………………………………………………………..…1
1.2
Rumusan Masalah…………………………………………………………………………2
1.3
Tujuan……………………………………………………………………………………..2
BAB
II METODOLOGI
2.1
Waktu dan Tempat penelitian…………………………………………………………….3
2.2
Alat dan Bahan…………………………………………………………………………...3
2.3
Pengujian ………………………………………………………………………………….4
BAB
III KAJIAN PUSTAKA
3.1
Pengertian Kulit Pisang ……………………………………………………………………5
3.2
Kandungan yang Terdapat dalam Kulit Pisang……………………………………………5
3.3
Pengertian Sumber Arus Listrik…………………………………………………………...6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1
Perporma Kulit Pisang sebagai Baterai……………………………………………………8
BAB
V PENUTUP
5.1
Kesimpulan………………………………………………………………………………10
5.2
Saran……………………………………………………………………………………10
Lampiran……………………………………………………………………………………..12
Daftar
Pustaka………………………………………………………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Energi Listrik merupakan salah satu
energi yang sangat berperan penting
dalam kehidupan manusia. Bayangkanlah bagaimana jadinya jika tidak listrik, dunia
akan gelap pada malam hari, tidak ada komunikasi, tidak ada penerangan, tidak
dapat melihat televisi, dan tidak tahu dunia luar. Oleh karena itu, manusia menjadikan energi listrik sebagai
kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan energi listrik dari tahun ke
tahun semakin meningkat, sementara itu energi listrik yang berasal dari minyak bumi,
gas alam dan batu bara sangat terbatas, dikarenakan bahan-bahan tersebut tidak
dapat diperbaharui. Hal ini mengakibatkan banyak para ilmuan yang mencari energi alternatif yang dapat menghasilkan arus
listrik. Sekarang ini telah banyak energi alternatif yang dapat menjadi sumber arus listrik seperti
energi dari cahaya matahari, angin, air dan bahan bakar bio. Selain itu ada
pula sumber energi yang dihasilkan dari tumbuhan misalnya dari limbah kulit
pisang.
Banyak orang yang menyukai pisang, karena
rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Namun banyak orang hanya memanfaatkan
daging buahnya saja, sedangkan Kulit nya
sering di buang dan dianggap sebagai
limbah yang tidak berguna. Padahal limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat
salah satunya dapat digunakan sebagai
sumber arus listrik.
Pemanfaatan limbah kulit pisang dapat menjadi
alternatif untuk membantu mengurangi masalah yang berhubungan dengan energi
listrik, Oleh karena itu, dalam Karya Tulis Ilmiah ini kami mengangkat judul “Limbah
Kulit Pisang Sebagai Sumber Arus Listrik”.
I.2 Rumusan Masalah
1.Apa
saja kandungan yang terdapat dalam kulit pisang sehingga dapat menghasilkan
arus listrik?
2.Apa
saja manfaat dari limbah kulit pisang?
3.Bagaimana
cara pengolahan limbah kulit pisang sehingga dapat mengahasilkan arus listrik?
I.3 Tujuan Penulisan
1.Mengetahui
kandungan yang terdapat dalam kulit pisang yang bersifat elektrolit
2.memanfaatkan
limbah kulit pisang sebagai sumber arus listrik
3.Mengetahui
cara pengolahan limbah kulit pisang sehingga mengghasilkan arus listrik.
BAB II
METODOLOGI
2.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Proses pembuatan baterai dari kulit pisang serta uji
performanya dilaksanakan di Madarasah Aliyah negeri ciparay, Kabupaten Bandung. Waktu pelaksanaan dilakukan
pada tanggal 16 Oktober 2014.
2.2 Alat dan bahan
Ø Alat :
1.obeng
2. pisau
3. kabel
4. lampu LED
5.Avometer
Ø Bahan:
1.Kulit Pisang
2.Baterai
Bekas
2.3 Cara Kerja
1.Tumbuk kulit
pisang yag telah di siap kan sebelumnya,(di blender).
2Kkeluarkan isi
dari baterai bekas dengan menggunakan pisau.
3.Setelah
isi dari baterai bekas di keluarkan masukan kulit pisang yang telah di tumbuk
baterai(blender).
4.Padatkan
dengan obeng kemudian ditutup kembali.
5.Cek
besarnya tegangan dengan menggunakan avometer.
6.Setelah
itu hubungkan ke LED menggunakan kabel.
3.3 Penyebab Kulit Pisang dapat
Menghantarkan Arus Listrik
Kulit pisang mempunyai tegangan listrik karena kulit
pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit
(penghantar arus listrik). Mineral dalam jumlah terbanyak adalah potassium atau
kalium (K+). Kulit pisang juga mengandung garam sodium yang mengandung klorida
(Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi antara kalium (K+) dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida (KCl). KCl
merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan menghantarkan arus
listrik.
Kulit pisang juga
mengandung Magnesium (Mg) dan Seng (Zn). Magnesium dapat bereaksi dengan
klorida dan menjadi elektolit kuat.jumlah Magnesium hanyalah 15% dari keseluruhan. Kulit pisang juga
mengandung Seng yang merupakan elektroda
positif. Jumlah kandungan Seng pada kulit pisang hanya mencapai 2%. Sehingga
mineral yang paling berperan dalam menghantarkan arus listrik adaah Potassium
atau Kalium yang bereaksi dengan garam sodium
BAB III
KAJIAN
PUSTAKA
3.1 Pengertian Kulit
pisang
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kulit adalah lapisan yang ada di luar sekali.
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musaceae.
Buah pisang tersusun atas tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari yang
disebut sisir. Hampir semua kulit pisang berwarna kuning ketika matang,meskipun
ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau bahkan hitam.
Pisang
diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub
Kingdom :Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Divisi : Spermatophyta(menghasilkan
biji)
Sub
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping
satu/monokotil)
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus :Musa
Spesies : Musa paradisiaca
3.2 Kandungan Dalam Kulit Pisang
Buah
pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi dan mineral terutama
kalium.Khasiat buah pisang tak hanya sebagai sumber vitamin, serat dan juga
beta karoten. Kabarnya, konsumsi satu
buah pisang sehari akan menjauhkan kita dari serangan jantung, tak hanya daging
buahnya saja, kulit buah pisang pun tak kalah menakjubkan. Secara umum kulit
pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, anti-oksidan, kalsium,
vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin B kompleks diantaranya B6,minyak
nabati, serotin dan sebagainya.
Tabel kandungan pada
kulit pisang
Kandungan dalam kulit pisang
|
Jumlah
|
Air (%)
Karbohidrat (%)
Lemak (%)
Protein (%)
Kalium (mg/100gr)
Fosfor (mg/100 gr)
Besi (mg/100 gr)
Magnesiu (%)
Vitamin :
B (mg/100gr)
C (mg/100gr)
|
68,90
18,50
2,11
0,32
71,5
11,7
1,6
15
0,12
17,5
|
3.3 Pengertian Sumber Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik. Arus
listrik mengalir dalam suatu rangkaian karena adanya beda potensial antara dua
titik dalam rangkaian yaitu dari titik berpotensial tinggi ke titik bepotensial
rendah syarat adanya arus listrik mengalir diantaranya harus ada beda
pontensial, sumber tegangan dan penghantar yang menghubungkan beda potensial
sumber arus listrik adalah zat yang dapat menghasilkan beda potensial atau arus
listrik atau gaya gerak listrik atau sumber arus listrik.
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak
listrik adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai
tercantum label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh
baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah
sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar
terbuka).
Dalam mengukur
besarnya kuat arus listrik kita dapat menggunakan Hukum Ohm.
Hukum Ohm
berbunyi” kuat arus listrik pada suatu beban listrik berbanding lurus dengan
tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.” lambang dari hambatan adalah
R lambang dari arus adalah I dan lambang dari tegangn adalah V .Berdasarkan hukum Ohm di atas dapat diambil
rumus berikut ini:
Keterangan
: I =besar arus yang
mengalir (A)
R =besar hambatan( Ω)
V= besar tegangan(V)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Limbah kulit pisang sangat mudah sekali ditemukan di daerah Indonesia.
Pisang biasanya hanya dimanfaatkan daging buahnya saja. Padahal
selain daging, pelepah, serta daunnya ternyata kulit pisang juga memiliki
banyak manfaat. Di dalam kulit pisang mengandung beberapa mineral yang
dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral dalam jumlah terbanyak adalah
potassium atau kalium (K+) dan kulit pisang juga mengandung garam
sodium yang mengandung klorida (Cl-) dalam jumlah sedikit. Reaksi
antara potassium atau kalium dan garam sodium dapat membentuk kalium klorida
atau KCl. Pisang juga mengandung Magnesium dan Seng. Magnesium (Mg) dapat
bereaksi dengan diklorida dan menjadi elektrolit kuat. Jumlah Magnesium
hanyalah 15 % dari jumlah pisang keseluruhan dan jumlah kandungan Seng dalam
pisang hanya mencapai 2 %. Sehingga mineral yang paling berperan dalam
menghantarkan listrik adalah potassium atau kalium, yang bereaksi dengan garam
sodium.
4.2 Saran
Penulis
menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Para pembaca dapat memanfaatkan
kulit buah pisang yang selama ini sangat sedikit pemanfaatannya dapat
dikembangkan menjadi suatu objek yang sangat bermanfaat seperti sebagai sumber
arus listrik.
2. Para pembaca diharapkan jangan
membuang kulit pisang sembarangan dan lebih memanfaatkannya sebagai sumber
energi yang efektif .
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PENELITIAN
DAFTAR
PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.
2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.cetakan keempat.
Jakarta: Balai Pustaka.
Hidayati,
Nur dan Anis Wardani. 2006. Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Pustaka
Insan Madani
Sumrsono Joko.2008.Fisika SMS/MA Kelas X.Bandung: Pusat
Perbukuan.